Dir Sabhara Baharkam Mabes Polri Rakor Karhutla di Kampar
loading...
Dir Sabhara Baharkam Mabes Polri Rakor Karhutla di Kampar
Oleh: Mirdas Aditya
Jumat, 16 Agu 2019 13:38
view: 137
Ist
Direktur Samapta Korsabhara Baharkam Mabes Polri lagi berfoto bersama
BANGKINANG, datariau.com - Bupati Kampar Yusri bersama Direktur Samapta Korsabhara Baharkam Mabes Polri Brigjen (pol) Nasri hadiri Rapat Koordinasi Penaggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (karlahut) di Kabupaten Kampar yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Kampar, Bangkinang Kota (15/8/2019).
Plh Bupati Kampar saat membuka rakor berharap kepada seluruh kepala desa untuk bersinergi dengan masyarakat dalam menjaga wilayah masing-masing. Kita yakin saat ini kesadaran masyarakat dalam membuka lahan tidak lagi dengan cara membakar, hanya saja mungkin ada unsur tidak kesengajaan seperti membuang putung rokok.
Bercerita titik api di Kabupaten Kampar pada tahun 2015 dengan titik api tahun 2019 memang sudah jauh berbeda. Dimana pada tahun 2019,cuma 28 titik api, sementara pada tahun 2015 lebih kurang 200 titik api.
Sedangkan jumlah lahan yang terbakar dari tahun 2014 sampai tahun 2019 di Kabupaten Kampar mencapai 2.686,48 hektar. "Tetapi kita jangan sampai terlena, sebab kebakaran lahan dan hutan bisa terjadi kapan saja," ungkap Yusri.
Sementara, Direktur Samapta Korsabhara Baharkam Mabes Polri Brigjen (Pol) Nasri menyampaikan bahwa penanggulangan karlahut harus secara spesifik. Masyarakat bersama dengan instasi terkait termasuk forkopimda harus saling bersinegi.
Dihadapan seluruh para Kapolsek, para Camat serta para Kepala Desa se Kabupaten Kampar, Nasri mengharapkan kerjasama dalam menjaga karlahut. Karena dampak dari karlahut akan merugikan kita semua.
Nasri mengingatkan, untuk antisipasi pencegahan bencana, kita harus memahami perubahan iklim. Ada dua gangguan iklim yang ada di Indonesia, yakni elnino dan lanina dan puncaknya akan terjadi pada tahun 2020 mendatang. (Das)
Editor: bambang
Wartawan datariau.com dilarang menerima uang untuk mempengaruhi berita. Hubungi kami jika ada berita tidak sesuai fakta. Pemimpin Redaksi: 081276887672 atau email: [email protected]
Fenomena aneh seekor anak kambing yang diberi nama oleh pemiliknya dengan sebutan "Sitongeng" karena berjalan menunging dengan dua kaki layaknya seperti sirkus, dikarenakan dua belah kakinya tidak tumbuh normal atau disebut cacat saat lahir.
Warga Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (5/12/2019) pagi. Dihebohkan dengan penemuan jasad seorang pria tua yang diketahui bernama Sukarno (70) di aliran Sungai Kencong Kampung Pinang Sebatang Barat.
Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid SIK mengadakan Konferensi Pers terkait pengungkapan kasus narkoba dan kepemilikan 4 senjata api rakitan, kegiatan ini diadakan pada Kamis siang (5/12/2019) bertempat di teras depan Mapolres Kampar.